Taman Budaya Angkat Musik Pop dalam Orkestra TBY

Musik-musik pop monumental tanah air kembali dibawakan dengan dahsyat oleh Taman Budaya Yogyakarta Orchestra. Orkestra TBY ini rutin dilaksanakan setiap tahun mulai dari tahun 2018 kemarin. Mengusung tajuk “Mahakarya Adiluhung” pada tema kali ini, Drs. Diah Tutuko Suryandaru selaku kepala Taman Budaya Yogyakarta mengatakan bahwa pertunjukan ini dapat menjadi pengalaman yang baik dan dapat dinikmati bersama oleh semua kalangan. Sebelum pertunjukan di dalam Concert Hall dimulai, Brass Section menghibur para penonton yang sudah datang sejak pukul 7.00 malam. Brass Section ini menampilkan beberapa lagu menarik yang sudah dikenal oleh masyarakat, antara lain yaitu: Opening Doraemon dan Crayon Sinchan.

 

Setelah menikmati pembukaan di depan, penonton dipersilakan masuk dan segera memenuhi kursi Concert Hall dengan bersemangat. Dengan sekitar sepuluh repertoar lagu pop di antaranya: Mahadaya Cinta karya Guruh Soekarno Putra, Medley Koes Plus, Medley Bimbo, Payung Fantasi karya Ismail Marzuki (dipopulerkan Bing Slamet), Bimbi karya Titik Puspa, dan lain-lain, Orkestra TBY mampu membuat panggung Concert Hall riuh ramai tepuk tangan penonton. Lagu-lagu pop terkenal itu dibawakan dengan alunan musik orkestra megah dengan kolaborasi dengan beberapa solis (penyanyi solo). Gabungan mahasiswa dari FBS UNY, FSP ISI, dan siswa-siswi SMM Jogja ini dapat berkolaborasi dengan baik. Walaupun menurut Wahyu Prasetya, ketua panitia Musik Orkestra, mereka baru bertemu dan beberapa minggu latihan, namun semangat dan kekompakannya tidak kalah dengan grup-grup orkestra lain. Wahyu optimis dengan adanya musik orkestra ini dapat membawa nama Taman Budaya Yogyakarta lebih dikenal oleh masyarakat umum.

 

            Salah seorang penonton mengaku bahwa dia datang ke Concert Hall bersama putranya untuk mendengarkan musik-musik orkestra yang biasanya disajikan dengan tiket yang dibilang cukup mahal, namun Taman Budaya Yogyakarta dapat menghadirkan musik orkestra dengan gratis, hal itu yang menjadi nilai lebih. Sekitar 1000 penonton memenuhi Concert Hall, bahkan sampai penonton duduk di sela-sela jalan dan lesehan di depan panggung. “Antusiasme penonton ini menjadi nilai lebih yang harus terus dipertahankan oleh Taman Budaya Yogyakarta” ujar Wahyu Prasetya.


Brass Section menghibur sebagai opening di teras.